Tadi siang, pas makan siang, di suatu siang hari, gak sengaja nonton Laptop si Unyil. Lalu diceritakan bagaimana pembuatan kaca yang rupanya dibikin dari pasir (wow). Setelah itu, Unyil maen-maen ke markas Kopastak (Komando Pasukan Katak) TNI-AL. Di situ salah satu anggota mempertontonkan aksi menembak (menembak apa? | hatimu...). Sasarannya adalah kaca anti peluru (bukan hatimu). Dor dor dor kaca di tembak, gak pecah men... Gila... Ni kaca dibikin dari apa? Terus waktu dilihat, pelurunya jadi pipih... Wow...
Dijelaskan lah sebentar oleh Unyil, bla bla bla... terlalu cepat, jadi kurang gitu ngerti, ya udah langsung aja deh nanya sama Mbah...
Kaca anti peluru. Sourcepic: howstuffworks |
Sekilas, kaca anti peluru terlihat sama saja dengan kaca-kaca yang lain, tapi cuman itu kesamaanya, cuma mirip. Bening... tapi punya kekuatan yang mampu menahan lari sebuah peluru. Sebenarnya kaca ini dibuat dengan menggabungkan dua atau lebih tipe kaca, kaca yang kuat, dan kaca yang soft. Kaca yang soft membuat kaca lebih elastis, jadi kaca akan lentur, bukan pecah.
Masing-masing perusahaan pembuat kaca anti peluru punya resep yang beda-beda, tetapi pada dasarnya menggunakan bahan polikarbonat untuk melapisi kaca. Polikarbonat seperti armormax, makroclear, cyrolon, tufax, dan lexan yang biasanya digunakan. Peluru yang ditembakkan akan menabrak lapisan terluar kaca, tetapi lapisan polikarbonat akan menyerap kekuatan peluru dan mencegahnya menembus lapisan kaca terakhir. Makanya, kemampuan polikarbonat menahan kekuatan peluru ini ditentukan oleh tebalnya lapisan.
Kaca yang dilapisi pun tidak lupa dibuat dengan kesempurnaan tingkat tinggi. Dengan menggunakan pemanasan, pendinginan, dan teknik kimia yang dikontrol ketat, kaca menjadi lebih kuat. Karena banyak lapisan inilah makanya kaca anti peluru jadinya sangat tebal, hingga 7.5 cm
neh video testing kaca anti peluru:
sumber: