Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2010

Nasionalisme di Antara Perbatasan

Phroni cuma seorang anak sd biasa yang tak punya ingus lagi di bawah hidungnya. Dengan menggunakan baju putih lusuh, celana merah, dia berjalan ke sekolah dengan beralaskan tanah, tanpa sepatu. Dalam usia semuda itu, terlihat bakatnya untuk menjadi seorang atlet lari jarak jauh, di mana dia berjalan kurang lebih 1 jam untuk sampai di sekolahnya. Dengan semangat yang tinggi, hal ini dilakukannya setiap hari, tanpa kenal lelah. Ketika ditanya apa cita-citanya, dia menjawab "Dokter". "Kenapa mau jadi dokter". "Biar bisa merawat ibu kalo nanti ibu sakit" (Sialan... ne anak kerjaannya bikin orang ingin nangis aja, ini kan bulan puasa). Begitulah potret kehidupan seorang anak di daerah perbatasan di Kalimantan Barat, yang saya saksikan di sebuah tv swasta. Hidup terpencil, dapat dicapai dengan menggunakan perahu melewati sungai-sungai dengan jeram-jeram  terjal yang cuma cocok dilewati atlet arung jeram level olimpiade. Kalau seandainya melewati sungai yang su