Orang banjar pasti kalian sudah pada kenal lawan orang yang di samping kiri ini. John Tralala, tokoh kesenian dan budaya banjar. Pantun, lawakan, juga... madihin. Madihin, suatu kesenian sastra lisan daerah kalimantan selatan yang sudah sangat terkenal, bapak-bapak, ibu-ibu, siapa yang mau nonton silahkan... Isi madihin yang sarat dengan nasihat-nasihat yang bermanfaat dan diselingi dengan humor yang segar, serta selalu dapat mengikuti perkembangan situasi dan kondisi pada saat ditampilkan, termasuk selera penontonnya.
Ada yang mengatakan bahwa madihin asalnya itu dari kata madah, syair-syair yang berasal dari kalimat akhir yang bunyinya sama. Madah bisa juga lho diartikan sebagai kata-kata pujian (dari bahasa Arab), karena di dalam madihin kadangkala berupa pujian-pujian. Yang lain bilang kalau kata madihin berasal dari bahasa Banjar, papadahan atau mamadahi (artinya memberi nasehat), ini juga benar, soalnya isinya berupa nasehat-nasehat.
Asal mula madihin sulit ditegaskan. Ada yang berpendapat berasal dari masyarakat kampung Tawia, Kecamatan Angkinang, Kab. Hulu Sungai Selatan, Kalsel, lalu menyebar ke seluruh kalsel bahkan ke kaltim. Pemain madihin ini umumnya berasal dari kampung Tawia. Salah satu pamadihinan (pemain madihin) yang terkenal dari Tawia bernama Dulah Nyangnyang.
Ada juga yang menyatakan kalau madihin berasal dari utara Kalimantan berbatasan dengan Malaysia, sebab isinya dipengaruhi oleh syair dan gendang tradisional dari tanah semenanjung Malaka.
Jadi initinya: asal usul madihin masih belum jelas. Yang pasti, madihin itu pake bahasa banjar, jadi yang membikin pasti etnik banjar, dan orang banjar dari dahulu sudah mendiami daerah Kalsel, jadi madihin berasal dari kalsel.
Dulu madihin dimainkan untuk menghibur raja atau pejabat istana, isinya pun adalah puji-pujian kepada sang raja atau pejabat istana tadi. Madihin sekarang jadi hiburannya masyarakat, misalnya habis panen, ada orang kawinan, atau peringatan hari besar nasional.
Nah, ini salah satu madihin dari John Tralala
Ok... tunggu pengetahuan baru tentang madihin selanjutnya... Stay tune here, and lestarikan budaya banjar, budaya kita sebarataan.