Sejak Alfred Nobel memulai memberikan penghargaan kepada mereka yang telah melakukan penelitian yang bermanfaat besar bagi manusia 114 tahun lalu, orang-orang menjadi terpacu untuk melakukan penelitian yang terbaik. Bukan hadiah sebesar 8 juta kronor -mata uang Swedia, sekitar 97 milyar rupiah- yang menjadi motivasi mereka, tapi hasrat mereka akan pengetahuan dan kebaikan umat manusia. Kali ini banjaristi akan merangkum siapa saja peraih penghargaan Nobel di bidang Fisika, Kimia, dan Kedokteran. So, let's bekicot________
Bidang Fisika
![]() |
Isamu Akasaki, Hiroshi Amano, dan Shuji Nakamura. Source: bbc |
Sekilas gak ada yang istimewa dari apa yang mereka temukan, cuma sebuah LED berwarna biru, sebuah cahaya berwarna biru dari dioda yang di-emisikan, tapi apa yang membuat penemuan ini disebut oleh juri penghargaan Nobel ini sebagai "penemuan yang sangat bermanfaat bagi manusia"? Komite Nobel juga menambahkan "jika lampu bohlam mampu menerangi abad 20, maka abad 21 akan diterangi oleh lampu LED".
LED merupakan terobosan besar di bidang fisika kelistrikan, di mana lampu LED mampu mengubah langsung arus listrik menjadi foton cahaya, daripada lampu bohlam tradisional yang boros -perlu memanaskan filamen agar berpijar dan bercahaya- atau lampu flouresence yang perlu diberikan tegangan listrik untuk membuat lapisan flour-nya bercahaya. 20% konsumsi listrik dunia digunakan untuk pencahayaan, dan penggunaan LED bisa memangkasnya hingga hanya 4%. Besarnya daya listrik yang dapat dihemat disebut-sebut mampu memberikan cahaya pada 1,5 milyar orang yang sampai saat ini masih belum bisa menikmati listrik.
Well, LED biru adalah jenis LED yang ditemukan terakhir, dan yang paling sulit dibuat. LED merah dan LED hijau sudah lama ditemukan, dan kehadiran LED biru sangat krusial untuk menyempurnakan kombinasi warna merah-hijau-biru menjadi LED putih. Selain digunakan untuk penerangan, LED saat ini juga bagian yang tak terpisahkan dari kita. Lihat layar LCD yang ada di TV, komputer, atau smartphone, semuanya berdasar pada teknologi LED.
Bidang Kimia
![]() |
Eric Betzig, Stefan W. Hell, William E. Moerner |
![]() |
Hasil Flourescence |
Penemuan ini membuat kita mampu mengamati aktivitas metabolisme dan molekul di tingkat sel, yang selama ini tidak bisa dilakukan bahkan oleh mikroskop elektron sekalipun. Saatnya kita bilang "Welcome to The Nano-World"
Bidang Kedokteran
![]() |
John O'Keefe, May-Britt Moser, Edvard I. Moser |
Penelitian mereka selama 40 tahun, akhirnya menemukan keberadaan sel saraf yang mampu "membuat sebuah map di otak". Saat berada di tempat tertentu, sel saraf tersebut membuat gambaran peta di otak, lengkap dengan jalur arah dari dan ke tempat tersebut. Sel tersebut menandai di mana posisi kita, melakukan navigasi kemana kita akan melangkah dan merekam semua perjalanan kita, sehingga "peta sempurna" tercipta dan kita bisa mengulang perjalanan kita.
Penemuan ini juga menjadi terobosan besar bagi peneliti tentang bagaimana otak kita bekerja. Penemuan ini dapat digunakan lebih lanjut untuk penyakit Alzheimer, di mana gejala awal dari penyakit ini adalah penurunan kemampuan mengenali tempat dan lingkungan sekitar mereka.
bagian II: on progress
Thanks for watching banjaristi, stay tune here, and keep experimenting!